DIKSI.CO - Upaya penguatan ketahanan pangan terus dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda, tak terkecuali sektor perikanan.
Salah satu langkah strategis yang tengah dilakukan adalah pembangunan fasilitas cold storage berkapasitas 120 ton yang ditargetkan rampung dan bisa difungsikan pada akhir tahun 2025.
Kepala Dinas Perikanan Kota Samarinda, Achmad Fauzi Irawan, menjelaskan bahwa pembangunan cold storage merupakan bagian dari upaya jangka panjang dalam menekan inflasi daerah, khususnya dari komoditas ikan seperti tongkol dan layang yang sering mengalami fluktuasi harga karena keterbatasan daya simpan.
“Untuk pembangunan cold storage, kita memang mengejar target. Tahun 2024 lalu kita sudah siapkan bangunan dan kantor pendukung. Tahun ini, insyaAllah, sudah masuk mesinnya,” ujar Fauzi.
Ia menambahkan, fasilitas cold storage tersebut nantinya akan dilengkapi dengan tempat penurunan ikan, yang rencananya dibangun di kawasan Harapan Baru dan dikelola langsung oleh Pemkot Samarinda.
Hal ini berbeda dengan cold storage di kawasan Selili yang selama ini dikelola bersama Pemerintah Provinsi.
“Yang di Selili tetap jalan, tapi di Harapan Baru kita yang meng-handle langsung, baik pembangunan, manajemen, hingga pengelolaannya. Kalau pakai peraturan daerah (perda) kota, kita malah bisa melampaui target pendapatan,” jelasnya.
Sebagai pembanding, tahun lalu Dinas Perikanan mencatat pendapatan daerah dari sektor perikanan mencapai Rp800 juta.
Fauzi optimistis dengan beroperasinya cold storage di Harapan Baru, angka tersebut akan meningkat signifikan.
Menurutnya, keberadaan cold storage milik pemerintah ini akan memangkas biaya operasional dan distribusi ikan beku yang selama ini masih bergantung pada penyimpanan milik swasta.
“Makanya wajar kalau harga ikan beku tinggi, karena ambilnya dari cold storage swasta. Kalau kita punya sendiri, kita bisa tekan biaya operasionalnya,” ujarnya.
Fasilitas ini juga menjadi jawaban atas persoalan yang sebelumnya disoroti langsung oleh Wali Kota Samarinda, Andi Harun.
Ia menekankan pentingnya menjaga stabilitas harga pangan, terutama ikan kembung (layang) dan ikan air tawar seperti haruan yang sangat digemari masyarakat, namun mudah rusak karena daya simpannya yang singkat.
“Sebab itu kita harus menyediakan tempat yang bisa menyimpan dengan waktu lama. Kalau sewaktu-waktu langka, ada yang kita simpan,” kata Andi Harun.
Fauzi menambahkan, lokasi pembangunan cold storage sudah tersedia dan tinggal dilakukan penataan akhir. “Tinggal kita pagar keliling sampai ke PPI (Pangkalan Pendaratan Ikan), nanti kita konekkan. Mudah-mudahan akhir tahun ini sudah clear dan bisa digunakan,” pungkasnya.
Dengan beroperasinya cold storage ini, Pemkot Samarinda berharap dapat meningkatkan efisiensi distribusi, menstabilkan harga, dan pada akhirnya memperkuat ketahanan pangan kota dalam menghadapi tantangan inflasi dan pasokan pangan jangka panjang. (*)