DIKSI.CO - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi memberikan arahan kepada DPD Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kaltim terkait program Makan Bergizi Gratis.
Arahan tersebut disampaikan M Yasin Pemasar, mewakili Direktur Pengembangan Ekonomi dan Investasi Kementerian Desa yang berlangsung di Hotel Mercure Samarinda, Sabtu (16/3/2025).
Kegiatan tersebut sekaligus silaturrahim Kementerian Desa dengan DPD HKTI Kaltim.
Dalam kesempatan itu, Kementerian Desa meminta HKTI Kaltim untuk melakukan terobosan untuk mensukseskan program Makan Bergizi Gratis di Bumi Mulawarman.
"HKTI Kaltim harus melakukan terobosan dengan bergandengan tangan dengan BUMDES untuk mensukseskan program Makan Bergizi Gratis yang merupakan program pokok Prabowo Gibran yang tertuang dalam Visi Misi Astacita," ujar M Yasin.
Senada dengan Kementerian Desa, Ketua DPD HKTI Kaltim H. Rusianto yang diwakili sekretaris HKTI Kaltim, Muhammad Yusri menyampaikan komitmennya untuk mendukung program yang digagas Presiden Prabowo Subianto tersebut.
"Sebagai kader pak Prabowo secara pribadi maupun organisasi wajib mensukseskan program MBG ini, karena program ini sangat bermanfaat bagi perkembangan kecerdasan bagi peserta didik menyongsong pembangunan Generasi emas 2045," tegasnya.
Keduanya berharap ada kolaborasi antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan kabupaten kota dengan HKTI.
Petani yang tergabung dalam organisasi diharap bisa mensuplai kebutuhan dapur program MBG ini.
Sebelumnya, HKTI Kaltim menyampaikan komitmennya dalam mendukung program pemerintah terkait ketahanan pangan.
“Kita ingin menselaraskan program Presiden kita terutama masalah ketahanan pangan,” kata Rusianto.
Sebagai wadah yang menghubungkan petani dengan pemerintah, HKTI Kaltim bertekad untuk membantu para petani meningkatkan produktivitas hasil pertanian.
Salah satu fokus utama adalah memastikan ketersediaan pupuk, bibit, serta pengelolaan sumber daya air yang optimal, agar para petani bisa mendapatkan hasil yang maksimal dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
"Terutama bagaimana ketersediaan pupuk, bibit, sumber daya airnya, dengan jalan usaha taninya, sehingga hasil produksinya nanti bisa maksimal," pungkasnya. (*)
