DIKSI.CO, SAMARINDA – Selasa (27/5/2025) lalu, hujan deras mengguyur Samarinda hingga menyebabkan banjir.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun, mengatakan bahwa banjir kali ini merupakan kejadian anomali alam yang terjadi untuk ketiga kalinya dalam beberapa bulan terakhir.
“Curah hujan yang turun memang tinggi, tapi yang membuatnya jadi luar biasa adalah karena terjadi bersamaan dengan puncak pasang Sungai Mahakam ditambah hujan deras di hulu,” ujar Andi Harun.
Ia menjelaskan, curah hujan mencapai 85 milimeter per detik bertepatan dengan pasang maksimum Mahakam.
Akibatnya air sungai meluap ke daratan dan menahan aliran air hujan yang seharusnya masuk ke sungai.
“Air Mahakam bahkan melimpah ke Jalan Gajah Mada dan Slamet Riyadi ini bukan situasi yang biasa kita lihat,” katanya.
Ia mengatakan pihaknya langsung mengerahkan seluruh perangkat daerah sejak dini hari untuk penanganan koordinasi juga dilakukan dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) dan instansi vertikal lainnya.
Meski demikian, ia menyampaikan permohonan maaf atas dampak yang dirasakan masyarakat.
“Kami minta maaf atas ketidaknyamanan ini. Kami tahu ada sekolah yang terpaksa menunda ujian aktivitas ekonomi terhenti, dan warga kesulitan beraktivitas,” katanya.
Ia juga menanggapi kritik terhadap pengendalian banjir di media sosial.
“Kami sadar banyak yang mempertanyakan tapi yang kami hadapi ini adalah fenomena alam yang tidak bisa diprediksi secara biasa kalau bukan karena pasang, air akan lancar ke sungai,” jelasnya.
Ia menegaskan komitmen Pemkot untuk terus memperkuat program pengendalian banjir.
“Tidak bisa kita pungkiri belum sempurna. Tapi hasil dari upaya kita itu nyata,” pungkasnya. (*)