IMG-LOGO
Home Daerah Pemkot Samarinda Mantapkan Strategi Penanggulangan Banjir Berbasis Data dan Zonasi DAS
daerah | Umum

Pemkot Samarinda Mantapkan Strategi Penanggulangan Banjir Berbasis Data dan Zonasi DAS

oleh Alamin - 26 Juni 2025 13:10 WITA
IMG
Kegiatan Paparan Rencana Penanggulangan Banjir yang digelar oleh Dinas PUPR di Aula Rumah Jabatan Wali Kota Samarinda, Rabu (25/06/2025)/Foto: Pemkot Samarinda

DIKSI.CO, SAMARINDA - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda terus memperkuat langkah konkret dalam menghadapi persoalan banjir yang menjadi tantangan utama di kota ini.


Komitmen tersebut ditegaskan melalui kegiatan Paparan Rencana Penanggulangan Banjir yang digelar oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) di Aula Rumah Jabatan Wali Kota Samarinda, Rabu (25/06/2025).


Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Wali Kota Samarinda  Andi Harun, Sekretaris Daerah Hero Mardanus Satyawan, Asisten II, kepala perangkat daerah terkait, para camat, lurah, hingga anggota TAPD dan TWAP.


Dalam sambutannya, Andi Harun menekankan bahwa penanganan banjir harus didasarkan pada data teknis dan pendekatan ilmiah yang menyeluruh, bukan hanya sekadar proyek pembangunan.


“Bagian-bagian SDA (Sumber Daya Air) harus membuat perencanaan yang betul-betul berbasis data teknis dan saintifik. Kita tidak bisa asal membangun,” tegasnya.


Ia juga meminta seluruh bidang dalam struktur Dinas PUPR untuk menyusun buku induk perencanaan yang sistematis, agar pelaksanaan program pengendalian banjir bisa terarah dan prioritas pembangunan ditentukan secara objektif.


“Fokus dulu pada penanganan jangka pendek, karena banjir bisa datang kapan saja. Kita harus tahu mana yang dikerjakan duluan,” tambahnya.


Dinas PUPR dalam paparannya menyampaikan rencana pengendalian banjir untuk tahun 2025 dan 2026 dengan pendekatan berbasis wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS), yang terbagi menjadi tiga zona utama:


  • - Zona Hulu: Konservasi DAS serta pembangunan waduk dan bendungan di Lempake, Pampang, dan Sempaja.


  • - Zona Tengah: Normalisasi sungai, pembangunan kolam retensi di Vorvo, Air Hitam, dan Bengkuring, serta pengaturan tata guna lahan.


  • - Zona Hilir: Peningkatan kapasitas drainase dan pembangunan pintu air serta pompa banjir di kawasan Karangmumus guna mengantisipasi pasang Sungai Mahakam.


Program pengendalian banjir juga dirancang dalam tiga tahapan waktu:


  1. - Jangka Pendek: Perbaikan drainase, pembangunan sumur resapan, edukasi masyarakat, dan normalisasi sungai.


  2. - Jangka Menengah: Fokus pada pembangunan infrastruktur di hulu seperti bendungan dan konservasi lahan.


  3. - Jangka Panjang: Penanggulangan pasang-surut Sungai Mahakam melalui sistem pintu air dan pompa banjir, serta pengelolaan DAS Mahakam secara menyeluruh.


Paparan ini menjadi langkah awal dalam menyusun strategi penanggulangan banjir yang lebih terarah, partisipatif, dan berbasis data.


Pemkot Samarinda berharap kolaborasi lintas sektor dapat mempercepat realisasi solusi nyata di lapangan dan menjadikan Samarinda kota yang tangguh terhadap bencana banjir. (*)

Berita terkait