DIKSI.CO, SAMARINDA - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda menegaskan komitmennya dalam menjaga proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2025 tetap berjalan secara transparan, adil, dan tanpa celah penyimpangan.
Penegasan ini disampaikan langsung oleh Wali Kota Samarinda, Andi Harun, saat memimpin rapat evaluasi Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) jenjang SD dan SMP di Anjungan Karangmumus Balaikota pada Senin (7/7/2025).
Dalam evaluasi tersebut terungkap bahwa masih terdapat sisa kuota pada sejumlah sekolah.
Untuk jenjang SD, dari total daya tampung 12.118 siswa, baru terisi 9.886 kursi, menyisakan 2.322 kursi kosong.
Sedangkan di jenjang SMP, dari kuota 10.004 siswa, baru terisi 9.211, sehingga masih tersedia 962 kursi.
“Kita tidak membuka gelombang kedua. Ini bukan penerimaan ulang, melainkan pemanfaatan sisa kuota yang belum terpenuhi, dengan tetap mengacu pada prinsip-prinsip seleksi awal,” tegas Andi Harun.
Ia menjelaskan bahwa kekosongan kuota ini bukan disebabkan oleh faktor sekolah favorit, melainkan lebih kepada ketatnya aturan zonasi dan domisili, yang memang sudah diatur sejak awal oleh Kementerian Pendidikan.
Untuk memastikan sisa kuota terisi secara adil, Pemkot akan menyusun petunjuk teknis (juknis) baru, dengan beberapa syarat tambahan.
Salah satunya adalah memprioritaskan siswa yang sebelumnya sudah mendaftar namun tidak lolos pada tahap seleksi pertama.
Andi Harun juga menegaskan larangan bagi siswa yang sudah diterima di suatu sekolah untuk pindah atau mendaftar kembali ke sekolah lain.
“Tidak boleh ada perpindahan siswa yang sudah diterima. Semua proses harus dilakukan secara terbuka dan transparan,” ujarnya.
Pemkot juga tetap membuka posko pengaduan, dan masyarakat diminta segera melapor jika menemukan indikasi praktik curang dalam proses PPDB, dengan menyertakan bukti yang kuat.
Selain soal penerimaan siswa, Wali Kota juga menyampaikan bahwa distribusi buku pelajaran untuk siswa SD dan SMP negeri telah berjalan lancar.
“Di Samarinda tidak boleh lagi ada penjualan buku ke siswa. Pemerintah sudah menyediakan buku gratis untuk seluruh siswa SD dan SMP negeri,” tegasnya.
Dengan langkah-langkah ini, Pemkot Samarinda berharap proses PPDB 2025 berjalan lebih baik, adil, dan benar-benar berpihak pada kepentingan siswa dan pendidikan yang merata. (*)