IMG-LOGO
Home Daerah Evaluasi Sistem Pendidikan, Wali Kota Andi Harun Tekankan Pentingnya Jaga Karakter dan Budaya Lokal
daerah | umum

Evaluasi Sistem Pendidikan, Wali Kota Andi Harun Tekankan Pentingnya Jaga Karakter dan Budaya Lokal

oleh Alamin - 24 Desember 2024 16:56 WITA
IMG
Wali Kota Samarinda Andi Harun saat diwawancara awak media/st

DIKSI.CO, SAMARINDA - Wali Kota Samarinda Andi Harun mengungkapkan kekhawatirannya terhadap perkembangan generasi muda, khususnya terkait dengan pola hidup yang terpengaruh oleh gadget dan tuntutan pendidikan yang semakin berat.

Menurut Andi Harun, anak-anak zaman sekarang cenderung menghabiskan waktu yang lebih banyak dengan perangkat elektronik seperti handphone, daripada berinteraksi langsung dengan orang lain atau mengembangkan keterampilan praktis, seperti memasak.

“Dulu, kita belajar banyak hal dengan menghabiskan waktu bersama ibu di rumah. Sekarang, anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu dengan gadget. Bahkan, banyak waktu mereka yang hilang untuk bermain dan bersosialisasi,” ujar Andi Harun.

Ia mengatakan dengan jam sekolah yang terlalu padat dengan banyaknya pekerjaan rumah (PR) juga turut mengurangi kesempatan anak-anak untuk bermain dan mengembangkan keterampilan lainnya.

Lebih lanjut, ia menegaskan pentingnya evaluasi terhadap sistem pendidikan, terutama jam sekolah.

Salah satu ide yang ia utarakan adalah kemungkinan untuk mengubah jam pulang sekolah, dengan tujuan agar anak-anak bisa pulang lebih awal, sekitar jam 1 atau 2 siang.

“Jika anak-anak bisa pulang lebih awal maka mereka tidak hanya bisa memiliki waktu untuk bermain, tetapi juga tidak akan ada lagi penumpukan kendaraan di sore hari yang disebabkan oleh jam pulang sekolah yang bersamaan dengan jam kerja ASN, BUMN, dan pegawai lainnya,” jelasnya.

Andi Harun juga menekankan pentingnya menjaga karakter dan budaya lokal yang menurutnya semakin terkikis oleh pengaruh negatif dari game online.

“Indonesia dikenal dengan karakter budaya yang kuat, termasuk taat agama dan menghormati orang tua. Kita perlu menjaga hal ini, dengan memberi ruang bagi anak-anak untuk berinteraksi sosial, bermain layangan, atau kegiatan yang lebih sehat,” pungkasnya. (*)

Berita terkait