IMG-LOGO
Home Daerah Samarinda Jalani Verifikasi KLA 2025, Andi Harun Targetkan Predikat Kota Layak Anak Kategori Utama
daerah | Umum

Samarinda Jalani Verifikasi KLA 2025, Andi Harun Targetkan Predikat Kota Layak Anak Kategori Utama

oleh Alamin - 16 Juni 2025 15:22 WITA
IMG
Suasana jajaran Pemkot Samarinda saat mengikuti Verifikasi Lapangan Hybrid (VLH) Evaluasi Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) Tahun 2025/ist

DIKSI.CO, SAMARINDA - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda mengikuti Verifikasi Lapangan Hybrid (VLH) Evaluasi Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) Tahun 2025 yang digelar oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Senin (16/6/2025).


Kegiatan ini dilaksanakan secara daring melalui Zoom dari Rumah Jabatan Wali Kota Samarinda, dihadiri langsung oleh Verifikator Pusat Kementerian PPPA, Nanang A Rachman.


Dalam kesempatan itu, Wali Kota Samarinda, Andi Harun, dalam sambutannya menekankan pentingnya keterlibatan berbagai pihak dalam menjadikan Samarinda sebagai kota yang aman, nyaman, dan ramah anak.


"Anak-anak bukan hanya perlu dilindungi, tapi juga harus dilibatkan dalam proses pembangunan. Mereka adalah pelopor dan pelapor masa depan kita," ujar Andi Harun.


Verifikasi ini merupakan tindak lanjut dari surat resmi Kementerian PPPA dan DKP3A Kaltim.


Samarinda menjadi kota terakhir yang diverifikasi dalam rangkaian evaluasi KLA se-Kalimantan Timur (Kaltim)

Kegiatan verifikasi dilakukan secara hybrid, dengan melibatkan 14 lokus dari lima klaster penilaian KLA, mulai dari hak sipil hingga perlindungan khusus.


Andi Harun menyampaikan bahwa Samarinda kini berada di jalur yang tepat untuk meraih predikat KLA Kategori Utama, dengan capaian nilai Evaluasi Mandiri 928,3 poin dan hasil Verifikasi Administrasi Provinsi 846,37 poin.


"Kami berhasil meningkatkan kepemilikan KIA anak hingga 61,42%, dan Forum Anak juga aktif dalam pengambilan kebijakan publik," jelasnya.


Berbagai program unggulan turut mendukung penilaian KLA, seperti pembangunan ruang terbuka hijau ramah anak (Teras Samarinda), cakupan persalinan di fasilitas kesehatan mencapai 92,47%, dan 96% Puskesmas di kota ini telah berakreditasi paripurna.


Di sektor pendidikan, hampir seluruh sekolah dari jenjang dasar hingga menengah telah menerapkan konsep Sekolah Ramah Anak.


Sementara itu, pada klaster perlindungan khusus, UPTD PPA Samarinda telah menangani 160 kasus anak korban kekerasan, serta aktif melakukan pemulihan sosial, termasuk bagi anak penyintas NAPZA dan disabilitas.


"Kami berkomitmen membangun kota yang tidak hanya nyaman, tapi juga peduli dan berpihak kepada anak," pungkas Andi Harun. (*)

Berita terkait