DIKSI.CO, SAMARINDA - RSUD Abdoel Wahab Sjahranie (AWS) Samarinda mengonfirmasi bahwa saat ini terdapat dua pasien yang tengah menjalani perawatan di ruang isolasi rumah sakit tersebut.
Kedua pasien dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil tes swab antigen, dan sampel mereka telah dikirim ke Banjarbaru untuk pemeriksaan lanjutan melalui metode PCR guna memastikan apakah mereka terpapar varian baru virus corona.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD AWS, dr. Indah Puspitasari, menjelaskan bahwa dugaan varian baru Covid-19 yang tengah diuji tersebut tidak menunjukkan tingkat kematian yang tinggi.
Ia menambahkan, hasil positif antigen juga bisa dipengaruhi oleh kondisi kesehatan pasien, terutama jika memiliki penyakit bawaan seperti diabetes melitus dan gangguan paru.
“Kedua pasien tersebut merupakan warga Kalimantan Timur dan tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar daerah maupun luar negeri,” ungkap dr. Indah kepada awak media, Senin (9/6).
Lebih lanjut dijelaskan, saat ini kedua pasien masih menjalani perawatan karena kondisi medis sebelumnya yang memang memerlukan penanganan di RSUD AWS.
Namun, karena hasil antigen mereka menunjukkan positif Covid-19, maka sesuai prosedur, keduanya ditempatkan di ruang isolasi sambil menunggu hasil PCR.
Pihak RSUD AWS juga telah melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur serta Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Pemeriksaan lanjutan terhadap sampel pasien kini difasilitasi oleh Kemenkes untuk mendeteksi kemungkinan keberadaan varian baru Covid-19.
Menanggapi situasi ini, dr. Indah mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik.
Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah dan fasilitas kesehatan terus memantau situasi secara ketat.
“Kami mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan, menerapkan pola hidup sehat, serta menggunakan masker terutama saat mengalami gejala flu atau batuk demi mencegah penyebaran penyakit,” tutupnya.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur mengingatkan warga untuk tetap waspada dan disiplin menjalankan protokol kesehatan, sembari menunggu hasil resmi dari pemeriksaan PCR terhadap kedua pasien tersebut. (*)