DIKSI.CO, SAMARINDA - Isran Noor, Gubernur Kaltim melakukan reshuffle atau perombakan empat pejabat eselon II di Penprov Kaltim.
Pengangkatan dan sumpah janji empat pejabat tersebut digelar Selasa (21/6/2022).
Isran Noor, menjelaskan perombakan pejabat ini sebagai bentuk memenuhi keperluan dan memenuhi kebutuhan pengisian jabatan di Pemprov Kaltim.
"Sesuai keperluan dan kebutuhan untuk mengisi kekosongan jabatan," kata Isran Noor, Gubernur Kaltim, Selasa (21/6/2022).
Berikut perombakan pejabat eselon II di Pemprov Kaltim:
Riza Indra Riadi, sebelumnya menjabat Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kaltim, beralih menjadi Asisten Administrasi Umum Sekprov Kaltim.
Muhammad Sa'duddin, sebelumnya Kepala BPKAD Kaltim, beralih menjadi Kepala Dinas Perindagkop dan UKM Kaltim.
Muhammad Syafranuddin, Kepala Biro Adpim Setprov Kaltim beralih ke Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kaltim.
HM Yadi Robyan Noor, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil dan Menengah Kaltim, menjadi Analis Kebijakan Ahli Utama.
"Memang itu kebutuhannya seperti itu," tegas Isran.
Sa'duddin Dipindah, Anggota DPRD Kaltim Ucapkan Selamat
Peralihan jabatan Muhammad Sa'duddin dari Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kaltim, ke Kepala Disperindagkop dan UKM, mendapat perhatian DPRD Kaltim.
Dalam beberapa kesempatan, DPRD Kaltim kerap menyampaikan usulan mengganti Sa'duddin dari BPKAD ke tempat lain.
Syafruddin, Wakil Ketua Komisi III DPRD Kaltim, menjadi salah satu yang paling antusias menyampaikan usulan tersebut.
Dirinya pun mengucapkan selamat kepada Muhammad Sa'duddin yang kini menjabat sebagai Kepala Dinas Perindagkop dan UKM Kaltim.
"Alhadullillah, Pak Sa'duddin sudah ditempatkan di tempat yang tepat. Selamat dan semoga karirnya sukses di tempat yang baru," ungkapnya.
Ketua Fraksi PKB ini mewajarkan pergantian posisi BPKAD Kaltim, pasalnya melihat kinerja pengelolaan anggaran yang tidak maksimal beberapa tahun kebelakang.
"Wajar kalau beliau dipindahkan, karena dari 3 tahun belakangan ini terjadi Silpa yang cukup besar di Kaltim," tegasnya.
"Pengelola keuangan itu tidak boleh berprinsip seperti pedagang, jangan hemat-hemat lah," sambungnya. (tim redaksi Diksi)