IMG-LOGO
Home Ekonomi Pertamina Lirik Potensi Aren Jadi Bahan Bakar Minyak
ekonomi | Umum

Pertamina Lirik Potensi Aren Jadi Bahan Bakar Minyak

oleh Hasa - 16 Mei 2025 15:43 WITA
IMG
Direktur Utama PT Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) John Anis (HO)

DIKSI.CO - Pertamina melirik potensi pengembangan aren menjadi bioetanol untuk substitusi BBM.

Hal ini diungkapkan Direktur Utama PT Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) John Anis.

Menurutnya saat ini terdapat 2 juta hektare lahan potensial yang dapat dikembangkan Indonesia.

Dengan potensi besar ini, aren bisa menjadi harta karun baru dalam pengembangan bioetanol, terlebih volume produksi etanol yang lebih besar dibanding sumber lainnya.

Ia mengatakan per satu hektare nya saja bisa menghasilkan 24 ribu liter bioetanol per tahun.

"Itu per hektare per tahunnya etanol yang bisa dihasilkan oleh aren ini sekitar 4-5 kali lebih besar dari yang lainnya, baik dari gula, dari jagung. Jadi satu hektare secara kasar ada 24 ribu liter bioetanol per tahun. Jadi kalau punya 1 juta hektare, 24 juta liter," ujarnya, Jumat (16/5/2025) dikutip dari Detik.

Sebagai langkah awal, Pertamina NRE melakukan pilot project yang dilaksanakan di Tasikmalaya dan Garut. 

John memperkirakan kebutuhan investasi untuk produksi 1.000 liter bioetanol dari aren menyentuh Rp 15-20 miliar.

"Pilot project itu kita perkirakan sekitar 1.000 liter per hari bioetanol nya itu investasi dari yang untuk pilot ini kurang lebih di sekitar Rp 15 sampai Rp 20 miliar rupiah untuk investasi di awal, nanti untuk operasinya per tahun itu sekitar Rp 1 miliar," tutur John.

Nantinya Pertamina NRE bakal menggandeng masyarakat lokal demi memberikan kesejahteraan. Hal itu juga diharapkan bisa memberi solusi atas tantangan yang saat ini ada, khususnya masalah regenerasi petani yang didominasi kalangan tua.

"Nanti kita ambil niranya dari petani petani-petani di sana. Itu kami berharap jadi bergairah lagi dan bisa kesejahteraannya meningkat, sehingga yang diharapkan sekarang yang di sana yang mau itu orang-orang tua saja yang muda-mudanya udah nggak mau," sebutnya.

(*)

Berita terkait