IMG-LOGO
Home Daerah PPNI Kaltim Minta Jam Kerja Perawat Dikurangi, Cegah Kelelahan Guna Kurangi Risiko Nakes Tertular Covid-19
daerah | umum

PPNI Kaltim Minta Jam Kerja Perawat Dikurangi, Cegah Kelelahan Guna Kurangi Risiko Nakes Tertular Covid-19

oleh Er Riyadi - 22 September 2020 08:28 WITA
IMG
dr Sukwanto, Ketua DPW PPNI Kaltim

DIKSI.CO, SAMARINDA - 201 hari sudah Covid-19 mewabah di Kaltim sejak kasus pertama ditemukan di Kaltim, pada Maret 2020 lalu.

Selama 201 hari itu juga, para tenaga medis berjuang melakukan penanganan terhadap pasien Covid-19, berharap kesembuhan pasien lekas terjadi.

Selama ratusan hari itu juga, mereka akrab dengan masker ketat dan baju APD tebal menempel di tubuh.

Kondisi kelelahan secara fisik tak dapat dihindari oleh tenaga medis, terlebih hingga kini belum diketahui kapan pandemi ini akan berakhir.

Hal itu diungkapkan oleh Sukwanto, Ketua DPW Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kaltim, yang menyampaikan saat ini tenaga medis telah mengalami kelelahan fisik, lantaran memakai APD secara terus menerus. APD yang tebal dan masker yang ketat membuat sirkulasi udara menjadi buruk. 

"Enam bulan pandemi berjalan membuat tenaga kesehatan mengalami kelelahan hebat. Pakaian APD yang terus-terusan dipakai, dalam waktu yang lama membuat psikologis perawat mengalami stres secara khusus, melihat panjangnya masa pandemi yang terus terjadi," kata Sukwanto, dikonfirmasi Selasa (22/9/2020).

Dengan kondisi ini, Ketua PPNI Kaltim menyebut tenaga medis sebagai garda terdepan penanganan Covid-19 memiliki potensi besar tertular virus. 

Bahkan tidak sedikit nakes telah menjadi korban jiwa akibat tertular Covid-19.

"Tenaga kesehatan seperti perawat, dokter, dan bidan memiliki potensi besar tertular Covid-19, karena langsung melakukan interaksi terhadap pasien," jelasnya.

Mengurangi dampak kelelahan tenaga medis yang meningkatkan potensi penularan virus, DPW PPNI Kaltim, mengusulkan pengurangan jam kerja nakes kepada pihak rumah sakit dan dinas kesehatan kabupaten/kota, maupun Dinkes Kaltim.

Agar tidak menghambat perawatan pasien, pihak dinkes maupun rumah sakit dibarap mampu menambah jumlah tenaga medis yang ada.

"Kami berharap jam kerja perawat yang ikut melakukan penanganan pasien Covid-19 dikurangi agar mengurangi kelelahan," ungkapnya.

DPW PPNI Kaltim mengusulkan bila biasanya nakes, atau khususnya perawat bekerja 7-8 jam per hari, bisa dikurangi menjadi 4-6 jam per hari. Hal itu dengan catatan jumlah perawat sudah mendapat penambahan.

"Tidak seperti sekarang 7-8 jam per hari, jam kerja perawat bisa dikurangi menjadi 4-5 jam, atau maksimal 6 jam per hari," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)

Berita terkait