DIKSI.CO, SAMARINDA - Di tengah suasana spiritual yang hangat, warga Majelis Ta'lim Al-Jannah, yang terletak di Jalan Proklamasi A 05, Kelurahan Sungai Pinang Dalam, berkumpul untuk memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah.
Acara ini tidak hanya menjadi momen untuk merayakan peringatan hijrah Rasulullah SAW, tetapi juga menjadi ajang refleksi bagi warga Samarinda untuk menerapkan semangat hijrah dalam kehidupan sehari-hari.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun, turut hadir dalam acara tersebut dan menjadi pembicara utama dalam Tausiyah yang mengangkat tema "Hijraturrasul".
Dalam sambutannya, Andi Harun mengungkapkan rasa syukurnya karena dapat hadir meskipun memiliki jadwal mengajar sore itu.
Ia menegaskan bahwa kehadirannya di acara ini bukan sekadar seremonial, melainkan sebagai momentum untuk memperkuat spiritualitas warga Samarinda.
“Alhamdulillah, kita mendapat undangan untuk mengecas spiritual kita. Saya sebenarnya juga punya jadwal mengajar sore ini, tapi saya tetap menyempatkan hadir di acara ini, karena ini bukan sekadar kegiatan seremonial,” ujar Andi Harun.
Tema Hijraturrasul dalam peringatan tahun baru Islam ini mengajak jamaah untuk merenungi makna hijrah yang dilakukan oleh Rasulullah SAW.
Menurut Andi Harun, hijrah bukan sekadar berpindah tempat, tetapi merupakan perubahan dari keburukan menuju kebaikan, dari keterbelakangan menuju kemajuan.
Oleh karena itu, semangat hijrah harus tertanam dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam membangun kota Samarinda.
"Hijrah mengandung pesan transformasi, dari arah hidup yang kurang produktif menuju yang lebih bermakna; dari kebiasaan yang tidak baik menjadi membiasakan diri melakukan hal-hal yang lebih baik," jelasnya.
Lebih lanjut, Andi Harun menekankan pentingnya semangat perubahan yang diiringi dengan peningkatan kualitas iman, takwa, serta kehidupan sosial yang lebih baik.
“Harapannya, semangat hijrah bisa menginspirasi kita semua untuk menjadi warga yang peduli. Kita doakan bersama, mudah-mudahan Samarinda terus menjadi kota yang diberkahi, dijauhkan dari bencana dan musibah—kota yang rukun, aman, mendapat perlindungan dari Allah SWT,” tuturnya.
Peringatan ini tidak hanya menjadi ajang mempererat ukhuwah Islamiyah di kalangan jamaah, tetapi juga semakin mempertegas komitmen Samarinda sebagai kota yang religius dan beradab.
Seperti yang disampaikan oleh Andi Harun, peringatan ini menjadi titik tolak bagi warga Samarinda untuk terus melakukan perubahan positif dalam kehidupan sehari-hari, dengan semangat hijrah yang tidak hanya terbatas pada aspek spiritual, tetapi juga sosial dan ekonomi.
Acara tersebut menjadi bukti nyata bahwa Samarinda terus berkomitmen untuk membangun masyarakat yang lebih baik dan penuh berkah, dengan menjaga keseimbangan antara kehidupan duniawi dan ukhrawi. (*)
