IMG-LOGO
Home Mancanegara Iran Geram Atas Pernyataan Trump, Klaim Telah "Menyelamatkan" Ayatollah Khamenei
mancanegara | Umum

Iran Geram Atas Pernyataan Trump, Klaim Telah "Menyelamatkan" Ayatollah Khamenei

oleh Alamin - 28 Juni 2025 15:50 WITA
IMG
Presiden AS Donal Trump/ist

DIKSI.CO - Ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran semakin memanas setelah pernyataan kontroversial Presiden AS Donald Trump mengenai Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.


Trump menyatakan bahwa dirinya telah "menyelamatkan Khamenei dari "kematian yang sangat buruk dan memalukan", dalam sebuah unggahan di platform media sosialnya, Truth Social.


Pernyataan ini langsung menuai kecaman keras dari pejabat Iran.


Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, dengan tegas menyebut pernyataan Trump sebagai "tidak sopan dan tidak dapat diterima".


Dalam unggahannya di media sosial, Araghchi menyarankan agar Trump segera mengesampingkan bahasa kasar yang digunakan terhadap Khamenei dan tidak menyakiti perasaan jutaan pendukungnya.


"Jika Presiden Trump sungguh-sungguh ingin mencapai kesepakatan, ia harus mengesampingkan nada tidak sopan dan tidak dapat diterima terhadap Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Khamenei, dan berhenti menyakiti jutaan pendukungnya yang tulus," tulis Araghchi.


Pernyataan Trump di Truth Social tersebut mengklaim bahwa ia mengetahui dengan pasti lokasi tempat Khamenei berlindung dan bahwa dirinya tidak akan membiarkan Israel atau Angkatan Bersenjata AS mengakhiri hidup pemimpin Iran tersebut.


"Saya menyelamatkannya dari kematian yang sangat buruk dan memalukan," tulis Trump, menambahkan bahwa Khamenei tidak perlu berterima kasih kepadanya.


Kecaman terhadap Trump datang setelah serangan militer yang dilakukan oleh AS terhadap tiga lokasi nuklir di Iran akhir pekan lalu, yang menambah ketegangan dalam konflik yang sudah berlangsung sejak 13 Juni.


Serangan tersebut juga terjadi bersamaan dengan kampanye serangan udara Israel terhadap fasilitas nuklir Iran, yang memicu gelombang perdebatan di tingkat internasional.


Pernyataan Trump dan serangan militer tersebut semakin memperburuk hubungan antara kedua negara yang sudah lama tegang, dengan pihak Iran menganggap tindakan AS sebagai bentuk intervensi yang tidak dapat diterima.


Sejak Januari 2025, ketegangan di kawasan Timur Tengah semakin meningkat seiring dengan langkah-langkah agresif yang diambil oleh pemerintah AS dalam merespon ambisi nuklir Iran.


Pemerintah Tehran menanggapi dengan keras, bahkan mengancam untuk membalas segala bentuk serangan terhadap kedaulatan mereka. (*)

Berita terkait